Anggota DPRD Selayar Jadi Tamu Kehormatan di HUT ke-11 Kabupaten Buton Selatan
Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Yusril Mahendra (tengah) bersama Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan (kiri), dan BUTON SELATAN – Hari Ulang Tahun ke-11 Kabupaten Buton Selatan yang diperingati pada Rabu, 23 Juli 2025, berlangsung semarak dengan beragam acara budaya dan upacara adat yang menggambarkan kekayaan tradisi masyarakat lokal. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah hadirnya Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Yusril Mahendra, dari Dapil Bontosikuyu dan Bontoharu.
Dalam kesempatan tersebut, Yusril Mahendra menyampaikan ucapan selamat dan apresiasinya terhadap kemajuan yang telah dicapai Kabupaten Buton Selatan dalam 11 tahun terakhir. “Selamat Hari Ulang Tahun ke-11 Kabupaten Buton Selatan!”
“Semoga daerah ini terus tumbuh menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi, dengan tetap menjaga kearifan lokal dan mempererat persaudaraan antar daerah,’ ujarnya, Rabu (23/7/2025).
“Kami juga turut mendoakan keberkahan dan kemajuan bagi masyarakat Buton Selatan,” tambah Yusril.
Acara peringatan HUT tahun ini juga dirangkaikan dengan tradisi adat Pekande-Kandea, pesta makan bersama yang menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap tamu. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Buton, khususnya dari etnis Cia-Cia, Muna (Pancana), dan Wolio, sebagai bentuk syukur dan penyambutan terhadap momen penting.
Para tamu, termasuk tokoh agama, pemerintah daerah, hingga masyarakat umum, duduk melingkar mengelilingi talam besar berisi hidangan khas Buton. Gadis-gadis muda dengan pakaian adat menyuapi para tamu sebagai lambang keramahan dan penghormatan budaya.
Pekande-kandea tak hanya menyuguhkan sajian kuliner tradisional, tetapi juga menjadi wadah hiburan, interaksi sosial, dan pelestarian budaya. Nilai-nilai gotong royong, silaturahmi, dan penghargaan terhadap warisan leluhur menjadi inti dari seluruh rangkaian acara.
Kehadiran tokoh daerah dari luar Buton Selatan seperti Yusril Mahendra menjadi simbol kuat bahwa semangat kebudayaan dan pembangunan bisa dirayakan lintas batas, memperkuat solidaritas antarwilayah di kawasan kepulauan Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. (tsl/tsl)
Pos Terkait
Tidak ada komentar