Jakarta – Di tengah derasnya arus teknologi dan desain motor modern, nostalgia terhadap sepeda motor klasik kian menguat. Salah satu legenda roda dua yang masih melekat di ingatan para pecinta otomotif Indonesia adalah Suzuki Tornado. Motor bebek legendaris ini merajai jalanan Indonesia pada era 1990-an hingga awal 2000-an, hadir dalam dua model utama: Tornado GS 110 dan Tornado GX 100.
Dikenal sebagai motor yang tangguh dan bergaya, Suzuki Tornado tampil dengan teknologi yang terbilang canggih di masanya. Kedua modelnya dilengkapi dengan kopling ganda PECS yang membuat perpindahan gigi terasa lebih halus dan responsif. Sistem transmisi empat percepatan memberikan performa optimal untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak jauh.
Dari sisi keamanan dan kenyamanan, Suzuki Tornado juga tidak main-main. Motor ini dibekali dengan rem cakram double piston system, fitur langka untuk motor bebek pada dekade tersebut, yang memberikan daya cengkeram maksimal saat pengereman. Selain itu, jet cooled system menjaga suhu mesin tetap stabil, bahkan saat digunakan dalam perjalanan panjang atau di tengah kemacetan.
Tak hanya performa, desain panel instrumen speedometer pada Suzuki Tornado juga menjadi daya tarik tersendiri. Panel ini menampilkan informasi lengkap secara jelas, menjadi salah satu inovasi yang memberikan pengalaman berkendara lebih modern pada zamannya.
Suzuki Tornado bukan sekadar kendaraan, melainkan bagian dari sejarah otomotif Indonesia. Kehadirannya menjadi simbol era keemasan motor bebek, dengan perpaduan antara teknologi, desain, dan daya tahan yang menjadikannya favorit para pengendara.
Kini, meski sudah tidak lagi diproduksi, motor ini tetap menjadi buruan para kolektor dan penggemar motor klasik. Suzuki Tornado tetap dikenang sebagai “raja jalanan” yang pernah menguasai aspal Indonesia, dan menjadi saksi perjalanan banyak generasi.
Tidak ada komentar