JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) bersiap mengembangkan kebun kelapa seluas 50 ribu hektare di berbagai wilayah Indonesia sebagai langkah strategis mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ambisius ini sekaligus menjadi jawaban atas tingginya kebutuhan kelapa dalam negeri yang belum terpenuhi secara optimal.
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyebut pengembangan komoditas kelapa kini menjadi fokus utama Subholding Supporting Co PTPN Group. Lahan pengembangan tersebar di sejumlah provinsi, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi Tenggara.
“Selama ini, kedaulatan pangan kerap hanya dikaitkan dengan beras, minyak goreng, dan gula putih. Padahal, kelapa juga menjadi bahan pangan penting yang digunakan masyarakat setiap hari, terutama dalam berbagai kuliner Nusantara,” kata Teddy dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).
Aksi tanam perdana pohon kelapa dijadwalkan dimulai pada September 2025 dan menjadi bagian dari program jangka menengah perusahaan. Menurut Teddy, kebutuhan terhadap kelapa sangat tinggi, terutama untuk produksi santan yang menjadi elemen penting dalam banyak masakan daerah, seperti masakan Padang.
Sayangnya, pengembangan kebun kelapa rakyat saat ini dinilai belum maksimal. Untuk itu, PTPN I akan berkolaborasi dengan lembaga riset independen guna melakukan kajian menyeluruh, mulai dari studi kelayakan hingga teknis budidaya dan hilirisasi.
“Tujuannya bukan hanya untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga mendorong keberlanjutan dan penguatan lini bisnis perusahaan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menambahkan bahwa program ini akan dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Proses kajian mendalam akan memastikan aspek lingkungan, sosial, dan regulasi berjalan selaras dengan keberlanjutan proyek.
“Lahan cadangan kami tersebar luas dan siap dimanfaatkan. Melalui pendekatan yang komprehensif, kami berharap inisiatif ini tak hanya memperkuat pasokan kelapa nasional, tetapi juga menjaga stabilitas harga pangan secara umum,” ujar Aris.
Sumber: www.detikfinance.com
Tidak ada komentar