MAKASSAR – Siapa yang tidak kenal dengan Pak Raden, tokoh ikonik dari serial televisi legendaris “Si Unyil”? Pada era 1980-an, program ini menjadi tontonan wajib setiap Minggu pagi di TVRI. Pak Raden digambarkan sebagai pria bertubuh kekar, dengan kumis Gatotkaca yang khas melintang di wajahnya. Sosoknya terkesan angker, tetapi sebenarnya berhati baik dan penuh keluguan.
Namun, tahukah Anda siapa sosok di balik karakter Pak Raden? Ia adalah Drs. Suyadi, seorang seniman serba bisa yang tidak hanya memerankan Pak Raden tetapi juga menjadi kreator di balik semua boneka dalam serial “Si Unyil.” Uniknya, Drs. Suyadi sendiri sangat berbeda dari karakter Pak Raden yang ia perankan. Dalam kehidupan nyata, ia tidak memiliki kumis dan lebih dikenal sebagai seorang yang ramah dan sederhana.
Suyadi: Kreator Boneka “Si Unyil”
Selain berperan sebagai Pak Raden, Drs. Suyadi adalah sosok kreatif yang menciptakan ratusan boneka dalam “Si Unyil.” Ia menggunakan kertas dan lem sebagai bahan utama untuk membuat boneka-boneka tersebut. Setelah bentuknya jadi, boneka kemudian dicat sesuai warna yang diinginkan. Setiap boneka memiliki karakter unik yang merepresentasikan sifat-sifat manusia, mulai dari yang cerdas, lugu, hingga hanya menjadi pengikut.
Proses pembuatan boneka dimulai dengan sketsa yang digambar oleh Pak Suyadi. Ia memikirkan dengan cermat bagaimana bentuk dan karakter yang akan dihadirkan dalam setiap boneka. Misalnya, untuk karakter Si Unyil saja, terdapat sekitar 15 boneka berbeda yang dibuat agar dapat menampilkan berbagai gerakan dalam serial tersebut.
Warisan Seni dan Budaya
Drs. Suyadi, atau yang akrab disapa Pak Raden, tidak hanya seorang aktor, tetapi juga seniman sejati yang karyanya masih dikenang hingga kini. Melalui “Si Unyil,” ia berhasil menghadirkan cerita yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, dengan boneka-boneka yang mencerminkan keberagaman watak manusia.
Serial “Si Unyil” dan sosok Pak Raden adalah bagian dari sejarah televisi Indonesia yang penuh kenangan. Karya Pak Suyadi menjadi bukti bahwa kreativitas mampu melahirkan hiburan yang tak lekang oleh waktu, menginspirasi generasi demi generasi.
Tidak ada komentar