MAKASSAR – Ketua TP PKK Kota Makassar sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa kesuksesan program pengelolaan sampah bergantung pada kesadaran masyarakat untuk memulainya dari rumah tangga.
Hal itu disampaikan Melinda saat mendampingi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam kegiatan Launching Program PESONA (Pendistrbusian Sampah Organik untuk Maggot) di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Sabtu (27/9/2025).
Menurut Melinda, pemilahan sampah organik dan anorganik tidak bisa lagi ditunda, karena dampaknya langsung dirasakan lingkungan maupun ekonomi keluarga.
“Gerakan ini harus kita mulai dari rumah. Ibu-ibu punya peran penting dalam mengarahkan keluarga untuk disiplin memilah sampah. Dengan begitu, kita bukan hanya menjaga kebersihan kota, tetapi juga membuka peluang ekonomi rumah tangga,” jelasnya.
Melinda menekankan bahwa PKK Makassar akan ikut aktif mengawal implementasi program PESONA di tingkat kelurahan, dengan melibatkan kader-kader PKK hingga dasawisma.
Ia menyebut peran perempuan sangat strategis, karena keseharian rumah tangga identik dengan produksi sampah domestik.
“Kalau ibu-ibu bisa terbiasa memilah sampah, maka anak-anak juga akan ikut mencontoh. Dari hal kecil seperti ini, kita bisa ciptakan perubahan besar untuk masa depan kota,” tegasnya.
Melinda berharap agar sinergitas yang dilakukan antara Kecamatan Panakukang dan Kelurahan Paropo dapat menjadi percontohan untuk kecamatan dan kelurahan lainnya.
“Kami ingin gerakan ini menular ke seluruh wilayah. Program PESONA bukan sekadar solusi sampah, tetapi juga bagian dari upaya kita mewujudkan Makassar yang bersih, hijau, dan berdaya ekonomi,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Lurah Paropo, Achiruddin Achmad, juga turut menyampaikan apresiasi kepada Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, Melinda Aksa, yang dinilainya memberi perhatian besar terhadap pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
“Keberadaan Ibu Melinda sangat berarti bagi kami di tingkat kelurahan. Beliau bukan hanya hadir memberi dukungan, tetapi juga menggerakkan peran ibu-ibu PKK agar menjadi motor penggerak kesadaran lingkungan. Ini motivasi yang luar biasa bagi warga Paropo,” ungkap Achiruddin.
Dalam launching program PESONA ada 11 armada yang ditugaskan untuk pengangkutan sampah di Kecamatan Manggala, Kelurahan Paropo sebanyak 52 RT dan 10 RW.
Dengan hadirnya Program PESONA di Paropo, Melinda berharap gerakan pemilahan sampah tidak berhenti pada seremoni launching semata, tetapi menjadi budaya baru masyarakat Makassar.
Kolaborasi pemerintah, PKK, dan warga diyakininya akan melahirkan kota yang lebih bersih, hijau, serta mampu menjadikan sampah sebagai sumber ekonomi keluarga.
Tidak ada komentar