KEPULAUAN SELAYAR – Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar dari Fraksi Gerindra, M. Affandi, S.E., memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar dalam dialog publik yang digelar di kampus setempat.
Dalam kesempatan itu, Affandi menegaskan bahwa mahasiswa merupakan “energi baru” dalam membangun daerah. Menurutnya, mahasiswa memiliki peran ganda sebagai agen perubahan sekaligus mitra strategis bagi pemerintah.
“Gagasan dari adik-adik mahasiswa sangat dibutuhkan untuk memastikan arah pembangunan berjalan sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa adalah kekuatan utama yang dapat mendorong perubahan positif di Kepulauan Selayar. M. Affandi juga tak bisa menyembunyikan rasa bangganya ketika kembali mengenang masa-masa kuliah.
“Saya juga pernah menjadi mahasiswa, dan hari ini saya kembali bernostalgia karena undangan adik-adik mahasiswa,” kenangnya.
Lebih lanjut, Affandi menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan wakil rakyat. “Mahasiswa hadir dengan idealisme, DPRD hadir dengan kewenangan. Jika kedua kekuatan ini bertemu, maka banyak persoalan daerah bisa mendapatkan solusi,” tegasnya.
Dialog publik tersebut berlangsung dinamis. Salah seorang mahasiswa bahkan menyampaikan orasi kritis dengan menyinggung sejumlah isu nasional, di antaranya:
1. Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi.
2. Reformasi menyeluruh parlemen agar lebih berintegritas.
3. Pengetatan syarat menjadi anggota DPR.
4. Reformasi gaji, tunjangan, dan kinerja DPR agar sesuai kerja nyata.
5. Audit BUMN dan reformasi kepolisian demi keadilan rakyat.
6. Peninjauan kembali kebijakan pajak dengan jaminan kesejahteraan rakyat.
7. Pemberhentian anggota DPR yang menghina rakyat.
8. Pembebasan tahanan demonstrasi.
9. Penjaminan kebebasan informasi dan berekspresi sebagai hak konstitusional rakyat.
Suasana dialog ini mencerminkan adanya ruang sehat antara mahasiswa dan legislatif untuk saling bertukar gagasan, sekaligus memperlihatkan bahwa kampus menjadi laboratorium demokrasi yang hidup di Kepulauan Selayar.
Tidak ada komentar