Dear Presiden Prabowo! Lahan Tower di Tarupa Selayar Sudah Bertahun-tahun Tanpa Ganti Rugi
KEPULAUAN SELAYAR – Kekecewaan mendalam dirasakan warga Desa Tarupa, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Lahan milik H. Burhan yang digunakan untuk pembangunan tower telekomunikasi diduga milik Telkom, hingga kini belum juga mendapatkan ganti rugi meski fasilitas tersebut sudah berdiri dan beroperasi bertahun-tahun.
H. Burhan, pemilik lahan, mengaku sejak awal rela menyerahkan tanahnya demi kepentingan bersama. Ia bahkan mengeluarkan dana pribadi Rp10 juta untuk membeli tambahan lahan warga lain agar pembangunan tower bisa berjalan. Sayangnya, janji manis perusahaan hingga kini tak kunjung ditepati.
“Dari awal kami percaya, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Tower sudah lama beroperasi, sementara hak saya diabaikan. Ini jelas sangat merugikan,” tegasnya.
Hal serupa diungkapkan mantan kepala desa, H. Muspian, yang ikut menyaksikan proses dari awal rencana pembangunan. Ia menilai perusahaan tersebut seolah-olah mempermainkan masyarakat.
“Pemilik lahan ini seperti mau dibodohi. Setiap kali ditanyakan, perusahaan hanya mengarahkan ke Balai Taman Nasional Taka Bonerate. Padahal balai sudah menegaskan tidak ada urusan dengan ganti rugi,” jelasnya.
Pihak Balai Taman Nasional Taka Bonerate sendiri menegaskan tidak terlibat dalam masalah kompensasi. Balai hanya memberikan rekomendasi teknis kepada PT Daya Mitra Telekomunikasi untuk pembangunan tower dengan sejumlah persyaratan.
“Kami kira persoalan ganti rugi sudah lama selesai. Balai tidak ada campur tangan dalam pembayaran lahan tower,” ungkap pihak balai.
Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan yang menangani pembangunan tower di Kecamatan Taka Bonerate belum memberikan tanggapan, meski sudah berulang kali dihubungi awak media.
Merasa dirugikan, Burhan akhirnya menyampaikan langsung jeritannya kepada Presiden RI Prabowo Subianto melalui media daring tosil.id.
“Pak Presiden Prabowo Subianto, tolong bantu, saya sebagai warga Republik Indonesia yang belum mendapatkan hak ganti rugi atas bangunan tower di Desa Tarupa Selayar, Sulawesi Selatan. Dari awal saya sudah sabar demi kepentingan bersama, tapi hak saya telah diabaikan,” pintanya dengan nada kecewa kepada awak media melalui sambungan telpon via whatsApp, Sabtu (30/8/2025).
Kasus ini kini menjadi sorotan, sekaligus menjadi cermin masih lemahnya perlindungan hak-hak masyarakat kecil di tengah pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil. (ril)
Pos Terkait
Tidak ada komentar