JAKARTA – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menerima kunjungan kerja dari Executive Assistant IV Quezon City Anti Drug Abuse Advisory Council (QCADAAC) Filipina, Kristine V. Pascua, pada Selasa (29/7/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan benchmarking terkait penanganan permasalahan narkotika, sekaligus meninjau langsung program-program unggulan serta fasilitas yang dikelola oleh BNN.
Rombongan disambut oleh Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Agus Irianto; Plt. Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Drs. Yuki Ruchimat; serta Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan, Tatiek Sufahriani, di Ruang Rapat Sudirman, Gedung Tan Satrisna, Cawang, Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, Agus Irianto memaparkan peran strategis BNN sebagai lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BNN memiliki tugas utama dalam pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), termasuk pengawasan terhadap prekursor, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Agus juga menegaskan bahwa isu narkotika menjadi salah satu prioritas utama dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dengan fokus memperkuat pencegahan dan pemberantasan narkoba di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BNN mengimplementasikan enam strategi utama, yaitu:
• Penguatan kolaborasi lintas sektor
• Penguatan intelijen narkotika
• Penguatan pengawasan di wilayah pesisir dan perbatasan negara
• Penguatan kerja sama dengan negara-negara perbatasan
• Penguatan pendekatan tematik dan ikonik
• Penguatan sumber daya manusia dan infrastruktur
Selain memaparkan strategi nasional, BNN juga memperkenalkan berbagai bentuk kerja sama internasional yang telah dijalin, termasuk dengan United Nations Commission on Narcotic Drugs (UN-CND) dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Setelah sesi diskusi, delegasi QCADAAC melakukan kunjungan lapangan ke beberapa fasilitas milik BNN, di antaranya Gedung IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor), Museum Narkotika
“Pranidha Ranajaya Ghanavara”, serta Kampung Bonang di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Di Kampung Bonang, delegasi menyaksikan langsung praktik pemberdayaan masyarakat, seperti kebun hortikultura Kelompok Tani Damaiyanti dan unit usaha Waris Coffee.
Tidak ada komentar