Bulukumba – Tak butuh waktu lama bagi Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, untuk kembali tancap gas. Baru saja pulang dari kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Selatan, Andi Utta langsung menggelar pemaparan hasil kunjungannya kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bantaeng, Ashari Arifuddin, di Kantor Bupati Bulukumba, Selasa pagi (17/6).
Dalam paparannya, Bupati yang berlatar belakang pengusaha ini mengungkap sejumlah peluang kerja sama strategis di sektor pertanian, kelautan, dan ketenagakerjaan yang bisa dikembangkan bersama kedua negara tersebut.
“Produk pertanian dan hasil laut, termasuk rempah-rempah dan kerang dari Bulukumba punya peluang besar di sana. Tapi, mereka menuntut tiga hal utama: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas atau yang saya sebut 3K,” ujar Andi Utta.
Ia menyoroti praktik pertanian modern di Korea Selatan yang sangat terukur dan berbasis riset. Pemerintah setempat bahkan turun langsung melakukan uji kelayakan lahan dan merekomendasikan jenis tanaman serta pupuk berdasarkan hasil laboratorium.
“Yang luar biasa, pupuk organik diberikan gratis sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada petani. Mereka sangat visioner dan lebih mengutamakan keberlanjutan,” tambahnya.
Tak hanya di sektor pertanian, Korea Selatan juga tertarik menyerap bahan baku dari Bulukumba untuk kebutuhan industri makanan seperti nori serta bahan dasar kosmetik. Ia mengaku terkesan dengan inovasi masyarakat Korea dan Tiongkok dalam mengemas produk lokal menjadi barang ekspor bernilai tinggi.
Yeongdeok Siap Kunjungan Balasan ke Festival Pinisi
Salah satu hasil konkret dari kunjungan tersebut adalah rencana kunjungan balasan Kepala Daerah Yeongdeok, Kim Kwang Yeal, ke Bulukumba pada saat pelaksanaan Festival Pinisi. Kunjungan ini bertujuan melihat langsung potensi alam dan produk unggulan Bulukumba.
“Ini peluang besar. Kalau kita ingin sejahtera, maka pola pikir dan cara kita mengelola daerah harus berubah. Jangan hanya jadi penonton, kita harus jadi pemain,” tegas Bupati.
Peluang Magang Bergaji Rp20 Juta per Bulan di Korea Selatan
Menambah semangat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Andi Buyung Saputra, yang turut serta dalam kunjungan, menyampaikan bahwa Kabupaten Yeongdeok juga membuka peluang kerja sama di bidang ketenagakerjaan, khususnya pertanian.
“Ada program magang di Korea Selatan dengan gaji sekitar Rp20 juta per bulan dan kontrak hingga lima tahun. Ini terbuka untuk warga Bulukumba usia 20–30 tahun,” jelas Andi Buyung.
Program ini tidak mewajibkan ijazah formal, namun calon peserta harus memiliki kartu kuning (AK/I) dan kemampuan bahasa Korea untuk memproses visa kerja.
BPVP Bantaeng Siap Bekali Calon Pekerja
Menanggapi peluang ini, Kepala BPVP Bantaeng, Ashari Arifuddin, menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung pelatihan tenaga kerja asal Bulukumba.
“Kami siap bekerja sama dengan Pemkab Bulukumba dalam pelatihan keterampilan dan bahasa Korea, termasuk untuk penempatan ke Jepang dan Tiongkok juga,” ungkap Ashari.
Rencana Tindak Lanjut: MoU dan Persiapan SDM
Dalam waktu dekat, Pemkab Bulukumba akan menyusun Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Yeongdeok, dalam bentuk kerja sama Sister City yang akan dituangkan dalam Letter of Intent (LoI). Kerja sama ini akan melibatkan koordinasi dengan pemerintah pusat mengingat sifatnya antarnegara.
Selain itu, Pemkab juga akan segera memulai proses perekrutan dan pelatihan intensif bagi calon tenaga kerja yang akan dikirim ke Korea Selatan.
“Ini saatnya Bulukumba naik kelas. Kami tidak ingin peluang ini hanya jadi wacana,” pungkas Andi Utta.
Tidak ada komentar