SELAYAR — Sebuah kejadian mengejutkan kembali mengusik kepercayaan masyarakat terhadap layanan medis. Seorang pasien yang sebelumnya disebut- sebut menjalani operasi di salah satu tempat pelayanan kesehatan di Selayar, kembali mengalami keluhan serius di area bekas luka operasinya. Namun yang membuat publik tercengang, dokter yang menangani pasien tersebut menyatakan tidak mampu menanganinya dan malah merujuk pasien ke rumah sakit lain di Makassar.
Peristiwa ini memicu kritik keras dari keluarga pasien dan masyarakat sekitar. Pasalnya, selain menambah beban biaya yang besar, terutama untuk warga kepulauan seperti Selayar, tindakan rujukan ini dinilai sebagai bentuk kurangnya tanggung jawab medis dari pihak yang sebelumnya melakukan tindakan bedah.
“Dokter seharusnya menjadi sosok yang bijak dan profesional, bukan hanya sekadar menyandang gelar. Kalau tidak siap menangani komplikasi dari tindakan sendiri, sebaiknya jangan melakukan operasi sejak awal,” ujar seorang warga dengan nada kecewa di media sosial facebook, Selasa (10/6/2025).
Pihak keluarga juga mempertanyakan kompetensi dan etika profesi sang dokter. Mereka menilai, gelar dan kemampuan medis seharusnya diiringi dengan tanggung jawab moral terhadap pasien, apalagi jika pasien tersebut berasal dari wilayah terpencil dengan akses layanan kesehatan yang terbatas.
“Biaya transportasi dari pulau ke kota besar seperti Makassar bukanlah hal ringan. Kami mohon kepada tenaga medis untuk lebih cermat dalam mendiagnosis dan tidak menjadikan pasien seperti bahan uji coba,” tambahnya.
“Yang jelas hasil bedah yang kurang baik, besok mungkin wargaku akan kembali, nama orang tuanya paladin sumarni, info dari kota kekampung cuma disedot cairannya, pokoknya bedanya tidak berhasil,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak tempat pelayanan kesehatan yang dimaksud terkait alasan rujukan dan tindak lanjut dari penanganan pasien tersebut.
Masyarakat berharap kejadian seperti ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi dunia medis agar tidak terulang kembali, dan pasien di daerah pun bisa mendapatkan pelayanan yang adil, profesional, dan manusiawi.
Tidak ada komentar