Jakarta – Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (TRC PPAI), Jeny Claudya Lumowa, beserta jajaran, mengunjungi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (12/3).
Dalam pertemuan tersebut, Jeny menyampaikan keprihatinannya kepada Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., terkait masih maraknya pekerja migran Indonesia yang menjadi korban jaringan peredaran narkoba sebagai kurir.
Menurut Jeny, para pekerja migran kerap menjadi sasaran empuk bandar narkoba yang menawarkan berbagai iming-iming menggiurkan. Kurangnya pemahaman dan informasi membuat mereka rentan terjebak dalam praktik ilegal ini.
Sebagai langkah pencegahan, Jeny berharap BNN dapat menjalin kerja sama aktif dengan TRC PPAI untuk memberikan sosialisasi kepada pekerja migran Indonesia. Edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika serta modus operandi yang sering digunakan bandar narkoba dinilai sangat penting untuk melindungi mereka.
“Kami ingin pekerja migran Indonesia lebih terlindungi dari jerat narkoba. Sosialisasi yang masif akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap bahaya narkotika dan cara menghindari jebakan para bandar,” ujar Jeny.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BNN RI menyambut baik inisiatif TRC PPAI dan berharap dapat memperoleh informasi lebih lanjut terkait penyalahgunaan narkotika di kalangan pekerja migran. Ia juga mengungkapkan rencana kerja sama yang lebih konkret dengan TRC PPAI melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Tidak ada komentar